Bosan yang MengancaM

rasa ini datang dengan tiba-tiba...

menancap dalam hati, 

untuk kesekian kalinya 

aku berdiri kaku

diantara para aktor

perih melihat ini semua

pedih!!!

ingin aku berlari

meninggalkan padang pertempuran.

mungkin damai kan terasa dengan cepat,,

tapi? apakah bisa semudah itu?

lari dari tanggung jawab

melarikan diri dari sesuatu yang belum berakhir

dan itu karena dirimu sendiri yang mau memulainya...

aku bosan.

dan benar-benar bosan

aku bosan menjadi penonton.

bodohnya aku...

kenapa aku mau?

aku ingin ikut andil... 

aku ingin jadi pemeran dalam skenario ini...

"kapan ya allah?" tanyaku disuatu ma
lam

dengan lirih saudaraku berusaha menenangkanku, 

memelukku sambil berbisik 

"ya ukhti,,, allah maha tahu tentang semua yang terjadi, 

apakah kau lupa? 

bahwa ini semua adalah skenario-Nya?

teruslah bertahan,,,

semampumu ukhti...karena Allahlah yang menilai...

masihkah kau ikhlas?

renungkan ukhti..

renungkan kembali, apa yang telah kau lakukan?

sudah benarkah niatmu?

dan apakah kau lupa bahwa allah selalu bersama kita?

 ingatlah allah telah brkata dalam surat cintaNya..

bahwa Dia akan menggantimu, jika memang kamu ingin mundur...

maka, apa kau mau menyia-nyiakan kesempatan?"

perjalanan ini sungguh panjang, dan banyak yang terlupa...

berperanglah di siangmu...

lalu kau boleh menangis sesukamu 

pada malam-malammu yang penuh cinta dari Allah...

by: Syahidah Amalina

ditengah kelalaian diri